CATATAN

ASDADA

poto

poto
wer

Selasa, 21 April 2009

Senin, 20 April 2009

AC Motor


As in the DC motor case, a current is passed through the coil, generating a torque on the coil. Since the current is alternating, the motor will run smoothly only at the frequency of the sine wave. It is called a synchronous motor. More common is the induction motor, where electric current is induced in the rotating coils rather than supplied to them directly.

One of the drawbacks of this kind of AC motor is the high current which must flow through the rotating contacts. Sparking and heating at those contacts can waste energy and shorten the lifetime of the motor. In common AC motors the magnetic field is produced by an electromagnet powered by the same AC voltage as the motor coil. The coils which produce the magnetic field are sometimes referred to as the "stator", while the coils and the solid core which rotates is called the "armature". In an AC motor the magnetic field is sinusoidally varying, just as the current in the coil varies.
How does a motor work? AC Generator Generator and Motor DC Motor
Index

DC Circuits

HyperPhysics***** Electricity and Magnetism R Nave
Go Back





AC Generator

The turning of a coil in a magnetic field produces motional emfs in both sides of the coil which add. Since the component of the velocity perpendicular to the magnetic field changes sinusoidally with the rotation, the generated voltage is sinusoidal or AC. This process can be described in terms of Faraday's law when you see that the rotation of the coil continually changes the magnetic flux through the coil and therefore generates a voltage.
Voltage generation detail AC Motor Generator and Motor DC Motor
Index

DC Circuits

HyperPhysics***** Electricity and Magnetism R Nave
Go Back





Generator and Motor

A hand-cranked generator can be used to generate voltage to turn a motor. This is an example of energy conversion from mechanical to electrical energy and then back to mechanical energy.

As the motor is turning, it also acts as a generator and generates a "back emf". By Lenz's law, the emf generated by the motor coil will oppose the change that created it. If the motor is not driving a load, then the generated back emf will almost balance the input voltage and very little current will flow in the coil of the motor. But if the motor is driving a heavy load, the back emf will be less and more current will flow in the motor coil and that electric power being used is converted to the mechanical power to drive the load.
Demonstration AC Motor AC Generator DC Motor
Index

DC Circuits

HyperPhysics***** Electricity and Magnetism R Nave
Go Back

AC MOTOR

AC Motor


As in the DC motor case, a current is passed through the coil, generating a torque on the coil. Since the current is alternating, the motor will run smoothly only at the frequency of the sine wave. It is called a synchronous motor. More common is the induction motor, where electric current is induced in the rotating coils rather than supplied to them directly.

One of the drawbacks of this kind of AC motor is the high current which must flow through the rotating contacts. Sparking and heating at those contacts can waste energy and shorten the lifetime of the motor. In common AC motors the magnetic field is produced by an electromagnet powered by the same AC voltage as the motor coil. The coils which produce the magnetic field are sometimes referred to as the "stator", while the coils and the solid core which rotates is called the "armature". In an AC motor the magnetic field is sinusoidally varying, just as the current in the coil varies.
How does a motor work? AC Generator Generator and Motor DC Motor
Index

DC Circuits

HyperPhysics***** Electricity and Magnetism R Nave
Go Back





AC Generator

The turning of a coil in a magnetic field produces motional emfs in both sides of the coil which add. Since the component of the velocity perpendicular to the magnetic field changes sinusoidally with the rotation, the generated voltage is sinusoidal or AC. This process can be described in terms of Faraday's law when you see that the rotation of the coil continually changes the magnetic flux through the coil and therefore generates a voltage.
Voltage generation detail AC Motor Generator and Motor DC Motor
Index

DC Circuits

HyperPhysics***** Electricity and Magnetism R Nave
Go Back





Generator and Motor

A hand-cranked generator can be used to generate voltage to turn a motor. This is an example of energy conversion from mechanical to electrical energy and then back to mechanical energy.

As the motor is turning, it also acts as a generator and generates a "back emf". By Lenz's law, the emf generated by the motor coil will oppose the change that created it. If the motor is not driving a load, then the generated back emf will almost balance the input voltage and very little current will flow in the coil of the motor. But if the motor is driving a heavy load, the back emf will be less and more current will flow in the motor coil and that electric power being used is converted to the mechanical power to drive the load.
Demonstration AC Motor AC Generator DC Motor
Index

DC Circuits

HyperPhysics***** Electricity and Magnetism R Nave
Go Back



















TIPS CARA BELAJAR YANG BAIK

Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa
Sun, 06/05/2007 - 10:48pm — godam64
Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.
• tips umum

CARA MEMBACA

Kategori: Artikel
Penulis: J. Oswald Sanders
Salah satu arti membaca didefinisikan sebagai belajar dari bahan yang tertulis atau tercetak; membaca bukan hanya memerhatikan tanda- tanda bacanya saja, tetapi juga merenungkan pikiran yang dinyatakan di dalamnya. "Membaca itu mudah. Yang jauh lebih sukar ialah menyimpan hasil bacaan di dalam pikiran. Namun demikian, apa gunanya membaca, jika kita tidak mencapai tujuan ini?"
Pada waktu penyair Southey memberitahu seorang wanita Quaker bagaimana ia belajar tata bahasa Portugis sambil membersihkan tubuh, belajar sesuatu yang lain pada waktu berpakaian, bagaimana ia belajar sesuatu yang lain lagi sambil sarapan, dan sebagainya sehingga hari-harinya selalu penuh acara. Maka wanita itu berkata dengan tenang, "Dan kapan Anda berpikir?" Memang kita dapat membaca tanpa berpikir, tetapi kita tidak dapat memanfaatkan apa yang kita baca, kecuali kita berpikir. Charles H. Spurgeon menasihati siswa- siswanya:
Kuasailah buku-buku yang Anda miliki. Bacalah secara menyeluruh. Bacalah benar-benar isinya sampai pikiran Anda diliputi olehnya. Bacalah berulang kali, kunyah dan cernakan isinya. Biarkan itu meresap. Bacalah dengan teliti satu buku yang baik beberapa kali, buatlah catatan dan analisa isinya. Seorang pelajar akan merasa bahwa pikirannya akan lebih dipengaruhi oleh sebuah buku yang benar-benar dikuasai daripada oleh dua puluh buku yang hanya dibaca secara sepintas lalu saja. Membaca terlalu cepat hanya mengakibatkan hasil sedikit dan lebih cepat menjadi sombong. Beberapa orang kehilangan daya berpikir karena tidak mau merenungkan apa yang dibacanya, hanya demi banyak membaca saja. Dalam hal membaca, Anda hendaknya lebih mementingkan "kualitas daripada kuantitas".
Aturan membaca yang berikut ini ternyata menjadikan membaca lebih berarti dan mendatangkan manfaat yang lebih tetap sifatnya:
Janganlah membaca terlalu banyak hal yang akan segera dilupakan karena ini hanya membentuk kebiasaan lupa. Memilih buku hendaknya dilakukan seperti kita memilih teman.
Membaca sambil memegang pensil dan buku catatan. Kecuali jika daya ingatan kita luar biasa kuat dan mempunyai kemampuan untuk menyimpan, maka banyak membaca hanya memboroskan waktu saja. Kembangkan satu cara untuk mencatat apa yang Anda baca dan Anda akan heran karena melihat bagaimana kebiasaan ini sangat menolong ingatan kita.
Sediakan sebuah buku catatan untuk mencatat segala sesuatu yang mencolok, yang menarik, yang memberi dorongan, dan berguna untuk dicatat. Komentar dan kritik sendiri dapat ditambahkan. Dengan cara seperti ini kita dapat mengumpulkan bahan-bahan yang sangat berharga, yang dapat disimpan dan diberi indeks untuk digunakan pada waktu yang akan datang.
Periksalah seluas mungkin keterangan-keterangan tentang sejarahnya, segi ilmiah, dan yang lainnya, jangan membiarkan ada perkataan yang dilewatkan, sampai artinya dapat dimengerti.
Hendaknya kita membaca beberapa macam buku karena pikiran kita mudah sekali menjadi bosan. Variasi berkhasiat memberi ketenangan kepada pikiran maupun tubuh kita.
Jika memungkinkan, hendaknya pembacaan dihubungkan, misalnya sejarah dengan sajak, riwayat hidup dengan novel historis. Pada waktu membaca sejarah Perang Saudara di Amerika, misalnya, bacalah riwayat hidup Lincoln dan Grant dan beberapa sajak yang ditulis oleh Walt Whitman mengenai Abraham Lincoln.
Canon Yates memberi nasihat mengenai membaca yang akan sangat berguna bagi mereka yang dapat mengikutinya. Tetapi bagi beberapa orang, tekanan-tekanan zaman angkasa luar ini mungkin membuat nasihat itu terlampau muluk.
Ia menasihatkan bahwa setiap bacaan yang berbobot memerlukan tiga kali pembacaan. Pembacaan pertama harus cepat dan terus-menerus. Bawah sadar akan mulai memikirkan hal itu dan menghubungkannya dengan apa yang pernah Anda ketahui mengenai bahan itu. Kemudian ambillah waktu untuk merenungkan apakah sumbangannya untuk pengetahuan yang telah Anda miliki. Pembacaan kedua harus berhati- hati, lambat, dan terperinci, sambil memikirkan tiap-tiap segi yang baru dan membuat catatan untuk digunakan kemudian. Setelah beberapa waktu lamanya, pembacaan ketiga harus agak cepat dan terus-menerus, sambil menuliskan analisa singkat dan cepat di belakang buku dengan menuliskan halaman, di mana pokok bacaan dan gambaran itu tertulis.
Seorang pendeta di Lumsden, Skotlandia, mengumpulkan tidak kurang dari 17.000 jilid buku di dalam rumahnya. Ia sangat senang melewatkan waktu di antara buku-bukunya itu. Tetapi mengenai dia dan buku-bukunya, anaknya berkata, "Walaupun ia mencurahkan banyak waktu dan berjerih payah dalam menyusun khotbah-khotbahnya, ia tidak menghubungkan khotbah-khotbahnya itu dengan kegemarannya membaca."
Di sini terdapat satu bahaya yang harus disadari oleh seorang pemimpin. Seharusnya buku merupakan satu saluran di mana pikiran seseorang dapat disampaikan kepada orang lain. Pendeta dari Lumsden itu berhasil menghubungkan bacaannya dengan kehidupan rohaninya, tetapi jemaatnya tidak memperoleh manfaat dari hasil bacaannya yang luas itu. Seorang pemimpin berkewajiban menghubungkan apa yang dibacanya dengan apa yang dikatakan atau ditulisnya, agar orang- orang lain dapat memetik hasil sebanyak-banyaknya.
Seorang pendeta di daerah pedesaan di Australia dikenal oleh penulis sebagai seorang pencinta buku. Pada awal pelayanannya, ia memutuskan akan mengembangkan jemaat yang suka membaca Alkitab dan bahan-bahan teologi. Ia berhasil menyalurkan kegemarannya akan buku kepada anggota jemaatnya, dan selangkah demi selangkah memperkenalkan buku- buku rohani yang lebih berat dan mendalam. Hasilnya ialah bahwa ada sejumlah petani di daerah itu yang mempunyai perpustakaan yang tidak akan memalukan seorang pemberita Injil. Jika mereka mau, banyak pendeta dapat menyampaikan penghargaan mereka akan buku-buku rohani kepada jemaat mereka dengan cara membimbing mereka mengadakan bacaan yang t